28 Januari 2008

Air Susu Ibu

Adik saya yang pertama ketika melahirkan anaknya yang kedua tidak pernah menyusui anaknya. Dia hanya diberi susu formula oleh ibunya. "Biar bisa di tinggal-tinggal", katanya.

Hmm...
Saya kasihan juga dengan anaknya. Tidak pernah merasakan kehangatan dan juga air susu ibu. Hanya susu kaleng. Bahkan anaknya juga dititipkan kepada tetangga untuk diurus, agar ibu dan bapaknya dapat bekerja dari pagi sampai sore, bahkan malam.

Alhamdulillah, ketiga anak saya disusui semua hingga dua tahun. Bahkan anak saya yang ketiga sampai tiga tahun. Hmm..

Saya menemukan artikel di kolom Hikmah Republika tanggal 25 Januari 2008 tentang Air Susu Ibu.

''Tidakkah seseorang di antara kamu merasa ridha jika hamil dari benih suaminya dan suaminya bangga dengan kehamilannya, bahwa wanita tersebut mendapat pahala sama dengan (pahala) seorang prajurit yang berpuasa ketika berperang di jalan Allah? Bila wanita tersebut menderita sakit sewaktu melahirkan, betapa kegembiraan yang dirasakannya yang tak diketahui penghuni langit dan bumi dengan lahirnya buah hati.'' (HR. Ibnu Atsir)

Dalam riwayat Thabarani dan 'Ibnu Asakir ditambahkan, jika ia melahirkan, lalu ia mengeluarkan susu dari payudaranya dan dihisap oleh bayinya, setiap hisapan dan tegukan mendapat satu pahala. Jika ia berjaga sepanjang malam (karena melayani bayinya), ia mendapatkan pahala seperti pahala orang memerdekakan 70 orang budak di jalan Allah.

Wahai Salamah, tahukah engkau siapa yang kami maksud dengan sabdaku ini? Yaitu perempuan-perempuan yang memelihara dirinya, yang shalihah, yang taat kepada suaminya, dan mereka tidak mengingkari kebaikan suaminya.

Hadis di atas memberikan kabar gembira kepada ibu hamil dan menyusui bahwa pengorbanan mereka akan mendapatkan pahala dari Allah. Hamil bagi seorang istri adalah suatu tugas mulia yang dibebankan Allah kepada dirinya selama caranya sah. Selama hamil seorang ibu akan merasakan beban berat mulai dari mual, muntah-muntah, punggung sakit, dan seterusnya, karenanya bila ia dapat menjalani kehamilan tersebut dengan penuh keridhaan, maka Allah telah menjanjikan pahala yang tanpa henti baginya selama masa hamil yang panjang itu seperti orang berpuasa yang tengah berperang di jalan Allah.

Bagi ibu yang bersedia menyusui, Allah juga menjanjikan setiap hisapan dan tegukan ASI yang diminum oleh sang bayi akan menambah pahala bagi ibunya. Para ibu juga hendaknya tidak sengaja menolak memberikan ASI dengan alasan demi menjaga kecantikan atau karena kesibukan kerja sehingga bayinya hanya diberi susu formula.

Penelitian medis telah membuktikan bahwa ASI memiliki berbagai keunggulan yang tidak tergantikan dengan susu manapun. Bahkan, agama kita menekankan pentingnya memberikan ASI kepada buah hati kita. ''Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan.'' (QS Al Baqarah [2]: 233). Air susu ibu adalah karunia Allah bagi ibu dan bayi. Maka, masihkah kita akan menggantikan karunia Allah itu dengan jenis minuman lain bagi titipan-Nya pada kita itu?

Tidak ada komentar: