30 Juni 2008

Pernikahan

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir." (QS. Ar-Rum: 21)

Hmm… Ayat diatas begitu populernya karena banyak dicetak di undangan-undangan pernikahan.

Yah…. Dalam minggu ini saya keundangan dua buah undangan pernikahan teman, yang satu ikhwan (laki-laki) dan satunya akhwat (perempuan). Alhamdulillah. Saya hanya bisa berdoa : “Semoga Allah Subhanahu Wata’ala memberkahimu dan mudah-mudahan Allah mengekalkan berkah atasmu serta menghimpun kalian berdua di dalam kebaikan.”

Teringat ketika dulu saya menikah dengan calon istri, begitu sederhana dan mungkin terlalu sederhana. Karena menikah ketika saya baru beberapa hari diterima jadi pegawai negeri di sebuah instansi pemerintah. Tapi saya merasa berbahagia dengan pernikahan tersebut.

Memang sudah sepuluh tahun kami menikah. Tapi entah kenapa selalu ada rasa malu atau jengah bila bermesraan atau bergandengan tangan di muka umum. Entahlah sudah berulang kali kami selalu mencoba mesra di luar rumah, tapi perasaan jengah itu selalu muncul. Dan yang lebih merasa malu adalah istri saya. Ia selalu tersipu malu (ehm..) bila saya mencoba mengandeng tangannya atau mencoba merayu dia agar mesra kepada saya di hadapan umum, atau bila saya berangkat kerja dan mencium bibir istri (ehm…), kembali ia akan tersenyum malu-malu dan menundukkan wajahnya dari hadapan saya. Yah, akhirnya saya juga ikut-ikutan malu karena melihat istri yang malu-malu menerima perlakuan dari saya.

Mudah-mudahan pernikahan kami yang telah lama ini diberikan barokah dan dijadikan keluarga yang sakinah mawaddah dan diberikan rohmah-Nya. Amin. (terima kasih ya ALLAh, Kau telah berikan hamba istri yang solehah dan anak-anak yang soleh dan solehah)