05 Mei 2008

Mari Tingkatkan

Tatkala azan subuh berkumandang memecah kesunyian malam seraya membangunkan kita. Pada saat itu ada yang merasa senang terbangunkan, ada yang biasa-biasa saja, namun tidak sedikit yang merasa terganggu dan bahkan ada yang sampai membenci. Padahal dia seorang muslim.

Sekarang posisi kita tergolong yang bagaimana jika mendengar azan subuh berkumandang. Tergolong yang merasa bahagia untuk kemudian bergegas ke masjid, atau yang biasa-biasa saja yang kemudian tidur kembali karena biasa shalat dirumah jam 5 atau jam 5.30. Atau yang merasa terganggu karena memang tak pernah atau jarang shalat subuh. Atau yang terakhir yang membenci dikarenakan begitu jauhnya dengan ajaran agama, namun tetap mengaku muslim?

Terlepas dimanapun posisi kita berada, mari kita tingkatkan penyikapan kita terhadap panggilan azan subuh. Jika sampai membenci, tingkatkan sekedar terganggu, jika merasa terganggu tingkatkan jadi biasa saja, jika biasa saja tingkatkan segera bergegas ke masjid, dan jika bergegas ke masjid setelah azan, tingkatkan menjadi sudah berada dimasjid sebelum azan berkumandang. Peningkatan ini berlaku bagi shalat-shalat lainnya serta hal-hal lain, seperti baca Al-Quran, berinfak, belajar, bekerja dan lain-lain. Semoga.

Dari Ibnu Mas’ud ra. Rasulullah saw. Bersabda : “Sepeninggalanku akan ada orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri dan ada pula hal-hal yang diingkarinya.” Para sahabat bertanya : “Wahai… Rasulullah, apa yang harus kami lakukan?” Beliau menjawab : “Kamu harus menyampaikan kebenaran yang kamu ketahui dan memohonlah kepada Allah agar kamu mendapatkan hakmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
(sumber:kalender islami)